Jakarta– suaramuhammadiyah.com | Dalam pertemuan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Kapolri Badrodin Haiti beserta jajarannya di Mabes Polri (4/04), Ketua Umum Dr. H. Haedar Nashir M.Si. pada wawancara terpisah mengungkapkan bahwa ada lima hal penting yang disampaikan dalam kesempatan tersebut.
Haedar menyatakan kepada suaramuhammdiyah.com bahwa pertama, peran Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah kemasyarakatan memiliki pertautan dengan peran Polri terutama dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Termasuk, menerima pengaduan dan aspirasi warga dalam berbagai hal.
Kedua, Muhammadiyah menyampaikan pandangan mendasar dan komprehensif tentang radikalisme dan terorisme serta bagaimana cara penanganan yang menyeluruh dengan beragam pendekatan agar Indonesia tidak dipandang masyarakat dunia sebagai lahan subur terorisme.
Ketiga, Muhammadiyah istiqomah sebagai pembawa misi Islam yang moderat, toleran, mencerahkan, dan berkemajuan. Keempat, tentang bahaya narkoba yang tidak kalah gawatnya dengan terorisme. Kelima, menjelaskan sikap Muhammadiyah dalam mengadvokasi kasus Siyono sebagai wujud peran sosial kemanusiaan dan penegakkan nilai kebenaran dan keadilan.
Kapolri pun menerima dan merespon sangat positif atas lima hal yang disampaikan PP Muhammadiyah. “Tentang kasus Siyono Kapolri memahami apa yang dilakukan Muhammadiyah dan mengajak sama-sama menunggu hasil autopsi yang objektif dan professional,” imbuh Haedar.
Terkait dengan masalah terorisme dan radikalime, Haedar menerangkan bahwa selanjutnya Kapolri juga akan bekerjasama dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) membahas topik yang sama. Ajakan ini pun disambut baik oleh PP Muhammadiyah.
“Kapolri juga mengjaak untuk membahas masalah terorisme dan radikalime secara ilmiah, karena Muhammadiyah mempunyai banyak ahli di PTM,” tandasnya.
Di hadapan rombongan, Kapolri Badrodin Haiti sempat melontarkan, “Saya masih diakui anggota Muhammadiyah kan?” Perkataan tersebut pun diiyakan oleh para anggota PP Muhammadiyah di akhir pertemuan yang berlangsung rileks selama hampir dua jam bersama Kapolri ditemani lengkap para pejabat teras Polri.
Beberapa anggota Pimpinan Pusat yang turut hadir di antaranya Dr Busyro Muqoddas, Prof Dr Muhadjir Effendi, Drs Hajriyanto Y Thohari MA, dr Agus Taufiqurrahman, Prof Dr Suyatno, Ust Marpuji Ali, dan Rektor UM Malang Drs Muhammad Fauzan M.Si. (Ns/Th)
